Hari Raya Galungan Dan Kuningan Itu Apa
Guru besar ilmu pariwisata universitas udayana bali i gede pitana menerangkan kedua hari yang disucikan bagi umat hindu itu berbeda satu sama lainnya.
Hari raya galungan dan kuningan itu apa. Lalu apa perbedaan di antara keduanya. Kuningan dirayakan 10 hari setelah hari suci galungan. Hari kuningan merupakan hari resepsi bagi hari galungan sebagai kemenangan dharma melawan adharma yang pemujaannya ditujukan kepada para deva dan pitara agar turun melaksanakan pensucian serta. Hari raya kuningan ini dilaksanakan setiap 210 hari atau 6 bulan sekali dalam kalender bali tepatnya pada saniscara kliwon wuku kuningan.
Perbedaan pertama yang paling mencolok adalah waktu perayaan antara keduanya. Padahal hari raya kuningan dan galungan tentu berbeda. Kata kuningan memiliki makna kauningan yang artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari mara bahaya. Mulai tahun saka inilah hari raya galungan terus dilaksanakan kemudian tiba tiba galungan berhenti dirayakan entah dasar apa pertimbangannya itu terjadi pada tahun 1103 saka saat raja sri eka jaya memegang tampuk pemerintahan sampai dengan pemerintahan raja sri dhanadi tahun 1126 saka galungan tidak dirayakan.
Dengan demikian berakhirlah semua rangkaian hari raya galungan kuningan selama 42 hari terhitung sejak hari sugimanek jawa. Kuningan adalah hari raya yang dirayakan umat hindu bali sepuluh hari setelah hari raya galungan perayaan hari kuningan ini jatuh pada hari saniscara sabtu kliwon wuku kuningan. Hari raya galungan juga dirayakan oleh masyarakat tengger dengan makna dan cara yang berbeda dengan masyarakat bali setidaknya hingga introduksi agama hindu dharma ke kawasan tengger tahun 1980an. Hari raya kuningan jatuh 10 hari setelah hari suci galungan.
Advertisement selain berdoa bersama di pura sejumlah makanan khas juga kerap hadir guna semakin memeriahkan perayaan yang memaknai sebagai hari kemenangan dharma dan melawan kebatilan adharma. Padahal hari raya kuningan dan galungan tentu berbeda. Masyarakat tengger merayakan galungan setiap 210 hari sekali di wuku galungan sebagai hari untuk memberkati desa air dan masyarakat. Guru besar ilmu pariwisata universitas udayana bali i gede pitana menerangkan kedua hari yang disucikan bagi umat hindu itu berbeda satu.
Dan akhirnya galungan baru dirayakan kembali pada saat raja sri jaya kasunu. Meski berbeda hari dan tanggalnya antara galungan dan kuningan masih merupakan satu. Tepat hari ini 16 9 umat hindu tengah merayakan hari raya galungan sementara selang sepuluh hari kemudian yakni pada sabtu 26 9 akan ada perayaan kuningan. Sepuluh hari setelah hari raya galungan.