Hari Raya Galungan Kuningan Adalah
Hari raya galungan adalah hari raya yang memperingati kemenangan dharma atas adharma.
Hari raya galungan kuningan adalah. Lalu apa perbedaan di antara keduanya. Keunikan hari raya kuningan selain penggunaan warna kuning adalah yaitu persembahyangan harus sudah selesai sebelum jam 12 siang tengai tepet sebab persembahan dan persembahyangan setelah jam 12 siang hanya akan diterima bhuta dan kala karena para dewata semuanya telah kembali ke kahyangan. Berikut 16 rangkaian perayaan hari raya galungan dan kuningan yang dirayakan umat hindu di indonesia. Keadaan pulau bali bagaikan indra loka lontar sendiri bisa disebut ibarat pustaka suci yang disucikan kitab pedoman dan disimpan oleh umat hindu.
Hari raya galungan dan kuningan adalah salah satu hari raya besar yang diperingati di bali hari raya galungan dan kuningan ini sendiri diperingati setiap 6 bulan sekali dalam tanggalan bali dalam 1 bulan ada 35 hari dan untuk galungan sendiri tepat jatuh pada buda kliwon wuku dungulan sedangkan untuk kuningan jatuh pada saniscara kliwon wuku kuningan. Guru besar ilmu pariwisata universitas udayana bali i gede pitana menerangkan kedua hari yang disucikan bagi umat hindu itu berbeda satu sama lainnya. Hari raya galungan dirayakan oleh umat hindu bali setiap 210 hari. Kata pemacekan berasal dari kata pacek yang artinya tekek bhs bali atau tegar.
Pada hari rabu kliwon wuku pahang disebut dengan hari pegat wakan yang merupakan hari terakhir dari semua rangkaian hari raya galungan kuningan. Hari raya galungan diperingati sebagai hari kemenangan dharma kebaikan melawan adharma keburukan. Hari raya galungan dimaknai kemenangan dharma kebaikan melawan adharma keburukan yang mana adalah menyatukan kekuatan rohani agar. Hal ini sebenarnya mengandung nilai disiplin waktu dan kemampuan untuk memanajemen waktu.
Padahal hari raya kuningan dan galungan tentu berbeda. Makna pemacekan agung ini adalah. Perbedaan pertama yang paling mencolok adalah waktu perayaan antara keduanya. Dalam konteks ini yang dimaksud adalah hari kembalinya para dewata dewati leluhur ke kahyangan dengan meninggalkan berkat dan anugrah panjang umur.
Perang jempana ini dilakukan dengan cara penduduk mengusung tandu atau jempana yang berisi sesajen dan simbol dewata. Perayaan hari raya galungan dan kuningan memiliki enam belas rangkaian perayaan dalam merayakan hari raya galungan dan kuningan. Hari raya kuningan jatuh 10 hari setelah hari suci galungan. Hari raya galungan dan hari raya kuningan dirayakan dengan menggunakan rabu kliwon wuku dunggulan.
Tahun ini umat hindu akan merayakan hari raya galungan dan hari raya kuningan tanggal 16 september 2020. Perang jempana dilaksanakan pada hari raya galungan dan hari raya kuningan yang dilakukan setiap 210 hari. Perayaan upacara hari raya galungan itu pertama tama adalah pada hari rabu kliwon wuku dungulan sasih kapat tanggal 15 tahun 804 saka. Puncak dari tradisi ini adalah ngambeng jemapana atau atraksi saling dorong antar warga dengan diringi oleh tabuhan gong balaganjur.
Bangun indria buwana ikang bali rajya artinya. Dengan demikian berakhirlah semua rangkaian hari raya galungan kuningan selama 42 hari terhitung sejak hari sugimanek jawa. Galungan dan kuningan dirayakan sebanyak dua. Galungan dirayakan oleh umat hindu setiap 6 bulan atau 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender bali yaitu pada hari buddha kliwon dungulan rabu kliwon wuku dungulan sebagai hari kemenangan dharma kebenaran melawan adharma kejahatan.